Selasa, 12 September 2017

Muntah-Muntah Saat Hamil, Normal atau Tidak?

Mual dan muntah biasa dialami ibu saat hamil. Namun, jika muntah berlebihan mengganggu aktivitas sehari-hari, wanita hamil mungkin mengalami hiperemesis gravidarum.

Sindrom ini juga dialami oleh istri Pangeran William, Kate Middleton termasuk dalam kehamilan ketiganya kali ini. Sebenarnya, muntah yang berlebihan pernah dialami Kate dalam dua kehamilan sebelumnya.

Pada dasarnya, menurut Direktur Kehamilan di Rumah Sakit dan Sistem Kesehatan New York sehat itu aku, Gaia Gaia, morning sickness dan muntah berat tidak membahayakan ibu atau bayi di rahim. Namun, bagi sang ibu tentu sangat menyiksa.

Pada kebanyakan kehamilan, mual dan muntah akan hilang setelah trimester kedua kehamilan atau sampai 14 minggu. Namun, beberapa wanita mengalaminya hampir selama kehamilan membutuhkan tambahan asupan nutrisi melalui suntikan.

Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah dan muntah berlebihan maka disarankan untuk mendapatkan perawatan khusus dari dokter. Pada kasus yang parah, muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi karena kekurangan cairan.

Dokter percaya bahwa serangan muntah yang berlebihan ini tidak disebabkan oleh faktor bayi, namun dengan kenaikan hormon HCG di dalam darah selama kehamilan yang berawal dari plasenta. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak kembar atau tiga kehamilan.

Saat dihadapkan pada kasus ini, dokter sering memberi potasium pada wanita hamil atau jenis elektrolit lainnya untuk mendapatkan keseimbangan cairan di tubuh ibu.